Tagore, Cinta, dan Karya
![]() |
Rabindranath Tagore via thehindu.com |
Siapa
tak kenal Rabindranath Tagore, penyair India yang meraih Nobel Kesusasteraan
itu? ia jatuh cinta pada seorang gadis pengagum tulisan-tulisannya. Gadis asal
argentina itu bernama Victoria. 30 tahun rentang usia, tak sedikitpun menjadi
penghalang cinta mereka. dua kali mereka bertemu, tiga bulan lamanya, telah
menorehkan karya luar biasa yang dikenang dunia. Purabi, judul buku itu, yang
ditulis khusus oleh Tagore untuk Victoria. "aku harap buku ini,"
katanya,"bisa lebih lama bersamamu dibanding pengarangnya."
Seperti tagore, setiap
pengarang pasti ingin karyanya terus dibaca, menginspirasi sepanjang zaman.
jika si pengarang tiada, maka karya itulah yang akan mengabadikan namanya.
sebagai seorang yang pernah hidup, dan terus hidup dalam kata-kata, menjadi bagian yang
menciptakan peradaban.
Jika Tagore hanya
mengharap pada Victoria, sejatinya setiap pengarang memiliki lebih banyak
Victoria, orang-orang yang mereka cintai dan mencintai mereka. Itulah
seharusnya yang mampu meledakkan, mampu menggiring pengarang pada puncak
kreatifitasnya.
Sastra adalah
keindahan, cinta pun demikian. Saat keduanya bertemu dalam kata-kata, maka yang
lahir darinya hanyalah cahaya. lalu ia mengaliri segala gelap yang menutupi
manusia, dari musim ke musim, sepanjang kehidupan.
Maka Victoria, tanpa
disadari, telah menjadi bagian, bahan bakar yang menyalakan gairah menulis
dalam diri Tagore. Seperti
sayap pada seekor burung. Dan cinta adalah pemantiknya, yang kemudian
membawanya terbang. Semakin
tinggi. (@RafifAmir)
0 Response to "Tagore, Cinta, dan Karya "
Posting Komentar