Setegar Ibrahim Sebening Ismail
Siapakah
yang lebih besar pengorbanannya dari Nabiyullah
Ibrahim, saat harus meninggalkan Hajar dan Ismail; putranya yang terlahir dari
doa sekian lama, di sebuah sahara tanpa mata air. Seorang bayi mungil yang
masih merah bersama ibunya di sebuah lembah tanpa kehidupan, tanpa tetumbuhan.
Kelak kita mengenalnya sebagai kota Mekkah.
Raut
muka Hajar bertanya-tanya, hendak pergi kemanakah engkau Nabiyullah? Ibrahim hanya diam, namun wajahnya memberikan
keteguhan, menguatkan hati Hajar yang gulana. Itu sudah lebih dari jawaban yang
membuat Hajar beranjak tenang, menyadari, bahwa sebagai istri, segala gerak
suaminya adalah atas petunjuk Allah.
Maka
ia pun bertanya sekali lagi, sekadar memantapkan hatinya, kepada suami
tercinta, “Apakah kepergianmu ini adalah perintah dari Allah?” Sang Khalilullah
menjawab singkat, “Ya.” Maka lenyaplah segala keraguan dan ketakutan di dada
Hajar. Ia berbinar-binar sembari mengatakan,"Kalau demikian, Allah pasti tidak
akan menyia-nyiakan kami di sini.”
Maka
berangkatlah Nabi Ibrahim pada 80 tahun usianya, meninggalkan anak-istrinya berdua
di padang tandus, yang secara hitung-hitungan akal manusia akan sulit bertahan
hidup dalam beberapa hari di dalamnya. Tapi Allah Maha Berkuasa. Allah Maha
Berkehendak. Kesabaran, ketegaran, dan perjuangan Hajar untuk hidup anaknya,
mencari sumber mata air dari bukit Shafa ke Marwa, dari Marwa ke Shafa berbuah
indah. Zamzam memancar tak jauh dari tempat Ismail berbaring.
Inilah
awal mula kerja peradaban; pengorbanan yang besar. Pengorbanan yang berakar
pada akidah yang tuntas, tauhid yang menjulang.
Hingga
13 tahun kemudian, ketika Nabiyullah Ibrahim datang dan Ismail telah menjadi
pemuda cemerlang. Ibrahim kembali mendapat ujian yang berat, bahkan kali ini
lebih berat. Melalui mimpi, Allah memerintah Ibrahim untuk menyembelih Ismail.
Coba
kita bayangkan bersama, situasi batin Ibrahim sebagai seorang manusia. Beliau
telah melakukan pengembaraan panjang sejak usia muda. Setelah pencarian hakikat
kebenaran dan Tuhan semesta alam, menghancurkan berhala, berhadapan dengan Raja
Namrud, dibakar, hingga terusir dari Irak menuju Syam. Lalu ke Mesir dan
bertemu Hajar, pengharapan yang besar mendapatkan keturunan hingga Allah
mengabulkan di usianya yang ke-80, tetapi baru saja menimang putra yang sedang
lucu-lucunya. Baru saja bahagia itu hinggap, Allah berkehendak memisahkan
mereka. Belum lagi, ketika perpisahan itu terjadi di tempat yang tentu tak
seorang ayah pun menghendaki. Tapi cinta Nabiyullah
Ibrahim kepada Allah mengalahkan segalanya. Inilah keimanan yang oleh
Rasulullah SAW disebut sebagai keimanan yang manis.
“Ada tiga
perkara, yang apabila ketiganya ada pada diri seseorang, maka ia akan
mendapatkan rasa manisnya iman. Yaitu: apabila Allah dan Rasul-Nya lebih ia
cintai daripada yang selain keduanya, apabila ia menyintai seseorang, namun ia
tidak menyintainya kecuali karena Allah. Dan apabila ia membenci untuk kembali
ke dalam kekafiran sesudah Allah menyelamatkannya dari kekafiran itu, seperti
halnya ia membenci jika ia dilemparkan ke dalam api.” (Mutaffaqun ‘alaih)
Dan
kini, Ibrahim telah berada di hadapan anaknya, Ismail.
Lalu
siapakah yang lebih bening keikhlasannya dari Ismail, saat tajam pedang hampir
memutus kerongkongannya, bahkan ketika sang ayah berkata, “Wahai anakku!
Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah
bagaimana pendapatmu.” Tak ada gentar, tak ada ragu, apalagi pembangkangan. Ismail
menjawab dengan jawaban yang indah, hingga Allah mengabadikannya dalam Alquran
Alkarim surat As-Saffat ayat 102, “Yaa
abatif’al ma tukmar, satajiduni insya Allahu minash shabirin.” Wahai
ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan Allah kepadamu, insya Allah engkau
akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.
Cobalah
kita berandai-andai berada di posisi Ismail. Seorang pemuda dengan segala
impian dan masa depan yang terhampar luas, dibesarkan seorang diri oleh ibunda
tercinta, tiba-tiba datang seorang lelaki yang mengaku ayahnya, yang belum
terlalu lama bersamanya, dan mengaku mendapat wahyu lewat mimpi untuk
menyembelih anaknya sendiri. Kira-kira logika mana yang membuat Ismail “pasrah”
begitu saja. Tidak ada! kecuali logika tauhid. Kecuali kebeningan hati hingga
meyakini seyakin-yakinnya bahwa yang disampaikan ayahnya adalah kebenaran.
Inilah
kisah ketegaran, pengorbanan, dan ketulusan yang menyejarah. Ditutup dengan
pembangunan Ka’bah, sebuah monumen tauhid. Teriring doa dari lisan Ibrahim, “Ya Allah, jadikan hati-hati umat manusia
seluruhnya mempunyai kecenderungan yang kuat untuk datang ke tempat ini. Ya
Allah jadikanlah negeri ini aman dan berikanlah rezeki untukku dari langit.”
Maka
doanya pun dikabulkan Allah. Sampai sekarang, berbondong-bondong orang
mendatangi baitullah, berthawaf mengelilingi Ka’bah. (@Rafif Amir)
(Dimuat di Majalah SQ Edisi September 2016). Bagi yang ingin mendapatkan majalah ini atau menjadi donatur Yayasan Dompet Al-Quran Indonesia (DeQI), sebuah lembaga sosial yang berfokus untuk menyantuni anak yatim penghafal Qur'an, bisa menghubungi saya atau situs resminya www.dompetalquran.org
1 Response to "Setegar Ibrahim Sebening Ismail "
Bergabunglah bersama kami di DangdutQQ, rasakan sensasinya main dan menang yang lebih besar kesempatannya serta
dijamin aman serta kenyamanannya
Apa aja sih kelebihan dari DangdutQQ??
1. Withdraw tanpa batasan baik waktu atau harian
2. Min Withdraw Rp 25.000,-
3. Min Deposit Rp 10.000,-
4. Customer Service 24 Jam via Live chat, BBM maupun Skype!!
5. Bonus referral sebesar 20% SEUMUR HIDUP!!!
6. Cashback mingguan 0,3% ~ 0,5%
7. Lebih banyak pilihan game untuk dimainkan, yaitu :
- Poker
- Domino Qiu Qiu
- Sakong
- Capsa Susun
- Bandar Poker
- BandarQ
- Adu QQ
8. Proses Depo & Withdraw yang sangat cepat
9. 100% Player VS Player(No Computer)
10. Transaksi dengan 6 Jenis Bank Komersial, yaitu : BCA, Mandiri, BNI, BRI, CIMB Niaga & Danamon
Gimana bossku?? Ini Saatnya Menang dan Berjoget penuh keceriaan bersama DangdutQQ
so tunggu apalagi lansung aja daftar
Untuk pendaftaran bisa melalui link berikut :
http://dangdutqq.com/?ref=barta25
Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi customer kami 24 Jam nonstop :
- Livechat
- BBM : D8CAE752
- Wechat : dangdutqq
- Line : dangdutqq
- Whatsapp : +85569967665
- Instagram : Dangdutratu
- Twitter : dangdutqq
- Facebook : Ratu Dangdut
" tetap goyang bosku menang atau kalah juga " :'D - DangdutQQ.team
Posting Komentar