Kampoeng Ilmu, Surga Bagi Para Pecinta Buku
Salah satu
tempat yang paling sering saya kunjungi di Surabaya adalah Kampoeng Ilmu.
Rasanya tidak ada tempat yang saya kenal dengan baik di Surabaya seperti
Kampoeng Ilmu. Pergi ke mal pun hanya sekali-kali. Tempat wisata apalagi.
Kampoeng
Ilmu ibarat surga bagi para pecinta buku seperti saya. Ada puluhan lapak yang menjual
beraneka macam buku, mulai dari buku pelajaran, komik, novel, hingga buku-buku
filsafat. Ada yang masih baru, tak sedikit juga yang second atau bahkan masuk
kategori langka.
![]() |
Kampoeng Ilmu tampak dari luar |
Apakah
semuanya buku bajakan? Sayang sekali banyak orang mengenalnya demikian.
Padahal, meskipun ada, buku-buku bajakan sangat sedikit jika dibandingkan
dengan buku-buku yang ori. Itu pun biasanya hanya buku-buku best seller yang
harga buku aslinya tak bisa ditebus oleh kantong mahasiswa.
![]() |
Lapak yang khusus menjual komik |
Saya ke
Kampoeng Ilmu minimal sebulan sekali. Jalan-jalan sekalian kulakan.
Pulang-pulang, paling sedikit saya membawa sekardus besar plus satu tas ransel
besar berisi buku. Biasanya buku-buku itu saya dapatkan tidak hanya dari satu lapak.
Ada banyak lapak yang saya jelajahi untuk memilih buku-buku yang bagus dengan
harga murah meriah.
Saya punya
banyak pelapak langganan. Hampir semua lapak sudah pernah saya datangi dan
membeli buku dari sana. Sehingga tak heran, hampir semua pemilik lapak mengenal
saya pula. Begitu saya datang, dengan antusias mereka menawarkan buku-buku
dagangannya pada saya. “Mampir Mas. Lihat-lihat dulu…” begitu kira-kira mereka
menyapa saya yang berbinar-binar melihat buku.
![]() |
di salah satu lapak langganan |
Yang saya
salut dari mereka adalah pelayanannya yang sangat ramah. Untuk menyebut
beberapa nama; Mak Ka, Bu Kus, Bu Ana, Mbak Lilis, Mbak Ayu, Mbak Titin, dan
lain-lain. Selalu melayani dengan senyum, itulah prinsip dasar seorang penjual,
dan itu selalu mereka praktekkan. Tak jarang disela-sela melihat dagangan dan
tawar-menawar, canda-canda kecil juga terlontar. Saya pun menjadi cukup akrab dengan
mereka.
Ada banyak
pelajaran yang saya dapatkan dari pelapak Kampoeng Ilmu selain buku-buku. Pelajaran
untuk memuliakan pelanggan. Terkadang mereka membelikan saya segelas es teh.
Bagi saya, itu pelayanan yang sangat spesial. Pelajaran lain, tentang saling
berbagi rezeki. Sebagian dari pemilik lapak atau kios masih ada ikatan
keluarga. Mereka saling merekomendasikan satu sama lain. Tapi dengan pelapak
lain yang bukan saudara, mereka juga berbuat demikian. Ketika buku yang dicari
oleh calon pembeli tidak ada di lapaknya, ia akan membantu mencarikan di lapak
lain. Atau ketika ada yang membeli borongan buku tertentu, pelapak lain juga
dikasi bagian. Pelajaram ketiga, tentang ikatan persaudaraan. Terlihat mereka
sangat guyub satu dengan yang lainnya. Ngobrol satu masalah hingga masalah
lainnya. Duduk bareng, bercerita tentang jualan masing-masing, tertawa,
sekali-kali serius juga. Sungguh rasanya banyak pelajaran yang tanpa terasa sudah
mereka bagi.
Kampoeng
Ilmu bagi saya adalah
tempat yang paling menyenangkan di Surabaya. Biasanya pagi saya sudah di sana.
Sekitar pukul 8. Sudah ada kios yang buka. Hunting sampai sore. Makan siang di
sana. Ada warung di ujung paling barat dengan menu yang nikmat. Penyetan dengan
sambal yang mantap. Porsi nasinya juga lumayan buat seukuran perut saya. Satu
deret dengan warung juga ada mushalla, bagi pelanggan yang mau menunaikan
shalat. Pokoknya kalau sudah di sana, bikin betah deh. Apalagi kalau melihat ada
banyak buku bagus. Rasanya gak pengen pulang. Atau pulang dengan membawa
buku-buku itu semua. Hehe.
Kampoeng
Ilmu buka setiap hari. Tak mengenal libur. Mau itu tanggal merah atau hari
raya, tetap buka. Kadang saya tak habis pikir, begitu bersemangat mereka dalam
menjemput rezeki dengan menjual buku, meski sesekali mereka juga mengeluhkan
lapaknya yang sepi. Biasanya mereka panen besar hanya saat tahun ajaran baru.
Siapa lagi kalau bukan mereka yang mencari buku pelajaran buat anaknya. Di luar
itu, hanya pecinta bukulah yang bersemangat mengunjungi tempat ini.
Padahal
lokasi kampoeng Ilmu sangat strategis. Beralamat di Jl Semarang No.55. Sebelah
selatan (kira-kira 200 meter) dari Stasiun Pasar Turi. Apalagi, sepanjang Jalan
Semarang mulai dari setelah stasiun hingga beratus meter setelah Kampoeng Ilmu
juga berjejer lapak-lapak buku yang tak kalah kerennya.
Ohya,
sebagian lapak di Kampoeng Ilmu buka sampai malam, sekitar jam 8 atau 9 malam.
Jadi kalau kamu tidak ada waktu di siang hari, berkunjung malam hari juga bisa.
Hanya saja memang tidak banyak pilihan, karena hanya satu dua saja yang masih
menjajakan buku-bukunya.
7 Responses to "Kampoeng Ilmu, Surga Bagi Para Pecinta Buku"
Wah.. kalo ke Surabaya aku wajib mampir ke sini, kayaknya dompetku bakal tekuras ^^
@junitasusanti: siap kak, sekalian kopdar :-)
iya bener, surga dunia nih buat pecinta buku .. makasih sharingnya mas, bikin mupeng :D
Selalu bergemuruh dada ini melihat tumpukan buku
Tumpukan komiknya bikin ngileeeer...
Nyari buku-buku langka asyik kayaknya disana,
Kapan-kapan kudu ke sana...
Posting Komentar