Mukerwil 1 FLP Jatim, Sebuah Langkah Awal Menuju Kerja-Kerja Besar
“Ini adalah
kerja besar yang akan mengubah peradaban,” demikian yang saya sampaikan dalam
pembukaan Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil 1) FLP Jawa Timur di Hotel Andita
Syariah (28/1/2018). Di hadapan 15 dari 20 orang pengurus yang hadir, saya
kembali menekankan bahwa forum mukerwil sangat menentukan terhadap kerja-kerja
kepengurusan selama dua tahun ke depan.
Ada
setidaknya 50 arahan kerja yang saya berikan untuk 5 divisi, sekretaris, dan
bendahara. Nantinya, semua program dan kegiatan mengacu pada 50 arahan kerja
tersebut. Salah satu arahan untuk divisi jarcab misalnya target berdirinya 30
cabang aktif hingga 2019. Sementara kaderisasi ditarget merekrut 1000 anggota
hingga akhir kepengurusan.
Dalam
merancang program kerja, kami menggunakan Disney Strategy, cara sama yang
digunakan Disney dalam tim. Ada 3 level yang harus dilalui dalam Disney
Strategy. Level 1 disebut dreamer. Dalam tahap ini, pengurus dikelompokkan
sesuai divisi masing-masing. Mereka diminta untuk menulis sebanyak mungkin
kegiatan yang terpikirkan dalam benak mereka. Entah kegiatan itu menarik atau
tidak, entah kegiatan itu masuk akal atau tidak. Otak kanan atau otak kreatif
dimaksimalkan dalam level dreamer ini.
Level
berikutnya disebut level realis. Pengurus mulai dikelompokkan berdasarkan
rumpun masing-masing. Rumpun kesekretariatan terdiri dari sekretaris dan divisi
humas, rumpun keuangan terdiri dari bendahara dan divisi bisnis, rumpun tiga
pilar terdiri dari divisi kaderisasi, divisi karya, dan divisi jarcab.
Masing-masing rumpun mendiskusikan hasil yang telah dituangkan dalam kolom
dreamer. Mereka membuat realisasi bagaimana agar tiap poin dreamer bisa
terwujud. Dalam fase ini tidak boleh ada kritik.
Baru pada
level 3 atau lelevel critic, otak kiri dimaksimalkan. Setiap kegiatan yang
dicanangkan boleh dikritik habis dalam forum pleno. Setiap orang berhak
berpendapat. Sehingga nantinya program dipustuskan disetujui atau ditolak, juga
dipersilakan kepada pengurus lain untuk memberi usulan jika memang ada program
lain yang dianggap menarik.
Pada akhir
mukerwil yang berlangsung 6 jam ini, ada puluhan program yang dihasilkan 5
divisi plus sekretaris dan bendahara. Tantangan berikutnya adalah bagaimana
merealisasikan semua program itu. Butuh komitmen, koordinasi, dan konsolidasi
yang terus menerus.
Mbak Sinta
Yudisia yang hadir memberikan taujih di sela-sela mukerwil, mengingatkan akan
pentingnya komitmen itu. “Banyak yang keluar dari FLP, tetapi kemudian mengakui
mereka rindu untuk bergabung kembali,” kata beliau. “Jadi jangan sampai kita
menyesal tidak bersama dengan FLP.” Arahan yang beliau berikan menyuplai energi
kami untuk melanjutkan perjuangan yang telai dimulai.
Nuansa
keakraban terasa sangat mendominasi mukerwil FLP Jatim kali ini. Meski sebagian
di antara kami ada yang baru saling mengenal dan bertatap muka, tapi
seolah-seolah sudah seperti sahabat lama. Tidak hanya saling berbagi senyum,
tak lupa pula saling berbagi hadiah. Andika bagi-bagi pin dan gantungan kunci,
Bunda Novi bagi-bagi buku karyanya, Utha bagi-bagi produk jualannya yang nikmat
dan segar.
Di
sela-sela ishoma, kami juga mengisi kuisioner yang berisi beberapa pertanyaan
tentang pendapat masing-masing pengurus terhadap FLP dan teman-teman di FLP.
Ada juga pertanyaan tentang hal apa saja yang membuat kita bahagia. Jawaban
dari teman-teman unik, menarik, dan membuat kami semakin memahami pribadi
masing-masing. Tetapi yang paling saya ingat, hampir semuanya menuliskan bahwa
mereka senang kalau diajak travelling.
“Jadi,
bagaimana kalau program pertama kita setelah mukerwil adalah travelling?” tanya
saya. Seperti pada periode lalu. Pasca mukerwil langsung ke Jogja. Tentunya,
travelling kita tidak hanya travelling saja. Tetapi juga sekaligus turba,
silaturahim dengan tokoh, rapat dan koordinasi di dalam mobil selama perjalanan
atau di tempat wisata. Dengan demikian, satu kali jalan banyak program yang
bisa direalisasikan. Satu kali jalan banyak divisi yang berhasil melunasi
hutang-hutang kegiatan.
“Nikmatilah
setiap program yang akan kita kerjakan, jangan jadikan beban. Sebab inilah ladang
kita, menanam pohon-pohon kebaikan, yang akan kita petik buahnya di surga.
Semoga langkah kita berkah dan berkucur pahala,” tulis saya dalam grup WA
pengurus. Malam, sebelum melepas penat di dunia mimpi.
Sidoarjo,
29 Januari 2018
0 Response to "Mukerwil 1 FLP Jatim, Sebuah Langkah Awal Menuju Kerja-Kerja Besar"
Posting Komentar