Kiat-Kiat Mengelola Waktu ala Michael Heppell
Banyak hal menarik yang saya dapatkan dari buku
karya Michael Heppell. Tentu saja tentang bagaimana mengelola waktu. Semua
disampaikan dengan bahasa sederhana dan tidak bertele-tele. Tidak hanya itu,
Heppell juga menyisipkan banyak sekali tips praktis yang bisa kita praktekkan
langsung. Semisal tips ini: Setelah Anda membersihkan meja, luangkan beberapa
menit untuk menggosoknya. Secara psikologi akan lebih berat mengacaukan meja
yang sudah bersih daripada mengacaukan meja yang kotor (Hal. 15)
How to Save an Hour Every Day karangan Heppell ini juga banyak
mengkritik orang-orang yang baik dengan sadar maupun tidak telah menyia-nyiakan
waktu. Di bab 2, Heppell secara membahasnya; tentang prokrastinasi dan prokrastinator.
Orang-orang yang terbiasa menunda-nunda pekerjaan penting dan menggantinya
dengan pekerjaan-pekerjaan remeh. Orang-orang prokras, tulisnya, hebat sekali
dalam menemukan alasan untuk tidak memulai sesuatu. Akibatnya, mereka membodohi
diri sendiri dengan berpikir bahwa jika mereka melakukan suatu hal lain
terlebih dahulu, maka itu akan membantu mereka untuk memulai sesuatu. (Hal. 28)
Tetapi
Heppell tidak sekadar membahasnya. Ia memberikan kiat-kiat bahkan contoh nyata
berupa simulasi bagaimana mengatasi prokrastinasi. “Buatlah setiap aktivitas
tambahan sebagai sebuah imbalan karena telah menyelesaikan sebagian dari tugas
yang sebenarnya”. Maksudnya, ketika berhasil menyelesaikan sebagian atau
seluruh tugas penting itu, kita memberikan imbalan pada diri sendiri. Semisal,
menyeduh teh, makan buah atau makanan favorit, atau hanya sekadar permen-permen
yang hanya boleh dimakan ketika tugas selesai atau memiliki progres.
How to Save an Hour Every Day terus terang memberi banyak manfaat
bagi saya. Selain saya berhasil menulis beberapa artikel darinya, yang
terpenting praktek langsung dan membuktikannya. Salah satu yang berhasil saya
praktekkan adalah teori 5 daftar prioritas. Ide ini pertama kali ditemukan
seorang pemuda dan disampaikan pada orang terkaya dunia, Charles Schwab. Schwab
menghargai ide pemuda itu dengan 100 ribu dollar. Idenya sederhana sekali: pada penghujung hari setiap harinya,
tulislah lima hal terpenting yang harus Anda lakukan esok hari. Sesederhana
itu, namun menghasilkan perubahan yang signifikan. Tetapi yang harus diingat
adalah, 5 hal yang dicatat itu adalah 5 hal yang penting dan mendesak.
Sebagian
mungkin akan bingung, bagaimana membedakan antara yang penting, yang mendesak,
yang penting sekaligus mendesak. Tak perlu khawatir karena Heppell memberikan
solusinya bahkan diagram yang akan membantu kita untuk menentukan mana yang
lebih prioritas dari yang lainnya. Heppel membuat 4 kuadran seperti yang
digagas Stephen Covey. Diagram 1 pojok kiri atas, yang penting tapi tidak
mendesak. Diagram 2 pojok kiri bawah, yang tidak penting dan tidak mendesak.
Diagram 3 pojok kanan atas, yang penting sekaligus mendesak. Diagram 4 pojok
kanan bawah yang kurang penting namun mendesak. Dengan pemilahan seperti ini,
kita akan tahu mana yang prioritas mana yang tidak. Jika itu penting sekaligus
mendesak maka take action! Lakukan
sekarang juga. Jika tidak penting dan tidak mendesak maka abaikan saja.
Apa contoh
aktivitas yang bisa diabaikan? Menonton televisi di siang hari dan bolak-balik
mengganti 300 channel untuk menemukan acara yang paling bagus. Ini akan sangat
menghabiskan banyak waktu.
Buku How to Save an Hour Every Day bisa jadi
adalah salah satu hadiah yang berharga bagi kita sebagai pembaca. Kita
diajarkan secara langsung tips-tips mengelola waktu dengan baik. Sekaligus
diingat tentang hal apa saja yang selama ini telah banyak menguras waktu kita.
Di pembahasan selanjutnya, Heppell mengingatkan kita untuk tidak mudah
mengatakan “ya” ketika ada seseorang yang meminta bantuan. Atau ketika teman
dekat mengajak kita nongkrong sementara kita tahu bahwa banyak daftar aktivitas
yang belum terselesaikan. Berani mengatakan “tidak” adalah kuncinya. Tetapi
bukan sembarang mengatakan “tidak”. Heppell membantu kita membuat contoh
kalimatnya. Dengan cara yang sopan dan terkesan bukan sebuah penolakan. Ini
sangat menarik.
Tips-tips
instan dan mudah diaplikasikan diberikan oleh Heppell banyak sekali dalam buku
ini. Mulai dari bagaimana bersih-bersih rumah, berbicara dengan anak, menghapus
foto-foto yang tidak diperlukan, melakukan rapat dengan cepat, memimpin rapat,
dan lainnya. Satu hal yang sangat menarik dan baru saya ketahui adalah
bagaimana sebuah kata “karena” bisa membuat orang lain sulit menolak permintaan
kita. Dan tips ini dilandasi sebuah penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan.
Setelah saya coba telusuri di google, ternyata teknik ini juga sudah dipakai
oleh para marketer senior untuk memasarkan produknya, juga digunakan oleh para
copywriter sebagai salah satu jurus memikat pembaca.
Saya
beruntung sekali membaca buku ini sampai selesai dan bisa mengambil beberapa
intisari dari dalamnya. Saya bahkan berencana menerbitkan sebuah buku tentang
bagaimana mengelola waktu yang akan menjadikan buku ini sebagai salah satu
referensinya.
Book Review
#99. Review How to Save an Hour Every Day. Karya Michael Heppell. Penerbit
Elex
Media, Jakarta: Cetakan
1,2012. 195 halaman.
0 Response to "Kiat-Kiat Mengelola Waktu ala Michael Heppell "
Posting Komentar