Tips Jitu Mengelola Waktu (#4): Enyahkan Candu Media Sosial
Saya tidak
sedang mengajak Anda untuk menyingkirkan media sosial. Saya hanya ingin Anda
mengurangi kecanduan terhadap media sosial. Karena ia menjadi salah penyebab
terbesar kegagalan Anda mengelola waktu.
Tak
percaya? Mari kita buktikan. Berapa kali dalam sehari Anda membuka aplikasi whatsapp? Berapa kali
dalam sehari Anda membuka facebook, twitter, instagram? Berapa lama rata-rata
Anda membuka dalam sekali kunjungan? Coba dikalikan. Hasilnya adalah waktu
total yang Anda habiskan untuk berselancar di media sosial setiap harinya.
1 jam? 2
jam? Saya yakin jawabannya lebih dari itu. Jika lama Anda membuka whatsapp plus
membalas semua pesan yang masuk sekitar 15 menit per kunjungan, kemudian dari
pagi hingga malam Anda membuka aplikasi tersebut sebanyak sepuluh kali, berarti
Anda telah menghabiskan 150 menit atau 2,5 jam hanya untuk membuka whatsapp.
Belum platform media sosial lainnya.
Tapi, Anda
beralasan bahwa memang hal penting bagi Anda untuk membalas pesan-pesan itu.
Baik, kira-kira seberapa penting dan mendesak Anda membalas pesan itu?
Bagaimana jika saya berikan kiat khusus yang bisa memangkas waktu Anda
berselancar hingga lebih dari 70%. Jika Anda tertarik, silakan lanjutkan
membaca.
Sebelum saya
memberikan kiat khusus itu, Anda perlu menyadari bahwa sebagian besar waktu
yang Anda habiskan untuk mengunjungi platform media sosial itu mengurangi
produktivitas Anda.
Sebagai contoh. Anda membuat status di facebook, status
iseng. Itu bisa Anda lakukan dengan sangat cepat. Mungkin hanya beberapa detik.
Tapi setelahnya, baik Anda sadari ataupun tidak, akan merampas waktu berharga
Anda. Yang terjadi adalah, Anda tertarik untuk mengunjungi facebook lagi,
sekadar melihat ada berapa yang me-like status Anda, siapa saja, komentar apa
saja yang muncul. Selanjutnya ada komentar yang mengusik Anda, lalu Anda
tanggapi. Sang komentator menanggapi balik, Anda menanggapinya lagi. Tak terasa
beberapa menit berlalu. Itu yang terjadi, di facebook, di whatsapp, dan aplikasi
media sosial lainnya.
Seandainya,
Anda tidak membuat status iseng tadi, tindakan-tindakan berikutnya tidak akan
terjadi. Benar? Dan tidak akan ada yang
protes pada Anda, mengapa Anda tidak membuat status. Anda harus menyadari bahwa
itu tidak penting dan tidak mendesak untuk Anda lakukan. Jika tidak percaya,
silakan dibuktikan. Anda puasa membuat status dalam beberapa lama dan lihat,
adakah yang kemudian mengirim pesan dan bertanya mengapa Anda tidak lagi
menerbitkan status.
Jadi, yang
terjadi selama ini, baik disadari atau tidak, Anda telah kecanduan berselancar
di media sosial. Yang terkadang tujuannya hanya melihat-lihat status orang
lain, Anda kepo tentang apa yang dilakukan oleh teman-teman Anda hari ini meski
Anda tahu itu tidak akan mengubah hidup Anda. Yang terjadi malah, terkadang
Anda baper. Maka sadari lagi. Sekali saya tidak mengajak Anda untuk berhenti
bermedsos, hanya ingin agar Anda, termasuk saya, tidak mengalami kecanduan yang
bisa mencuri waktu-waktu produktif yang Anda miliki.
Baik, saya
berikan kiatnya. Sesuai kebutuhan Anda, tentukan berapa kali Anda akan membuka
aplikasi whatsapp. Mungkin 5 kali sehari? Jadi tentukan 5 kali dan jam berapa
saja. Setiap kali Anda membuka aplikasi whatsaap, Anda hanya memiliki waktu 10
menit. Sehingga Anda harus melakukannya dengan sangat cepat. Berikut tipsnya
(nanti bisa juga diterapkan pada platform media sosial yang lain):
1. Buka dengan cepat; abaikan grup,
fokus pada pesan-pesan pribadi
2. Setelah melihat ada beberapa pesan
pribadi, fokus pada orang-orang yang Anda kenal
3. Buka pesan mereka satu persatu.
Balas yang memerlukan balasan. Abaikan jika pesan itu sekadar pemberitahuan dan
tidak membutuhkan balasan. Atau Anda bisa membalas
singkat dengan “terima kasih”, “oke”, dan lain-lain.
4. Jika masih ada waktu tersisa, buka
grup dan mulai dari grup yang anggap paling penting
5. Baca dengan cepat. Jika Anda tak
butuh berkomentar, tutup dan tinggalkan.
6. Jika masih ada waktu, Anda bisa
menutup aplikasi whatsapp tersebut. Namun jika Anda ingin, boleh menonton video
kiriman atau membaca artikel BC. Tetapi tetap harus diingat, setelah 10 menit
tinggalkan.
Dengan menggunakan tips ini, Anda
hanya butuh 50 menit dalam sehari. Memangkas lebih dari 70% dari yang semula
2,5 jam. Namun ini hanya sekadar contoh, Anda bisa mengalokasikan lebih banyak
atau lebih sedikit dari 50 menit itu. Tergantung dari berapa banyak biasanya
yang Anda habiskan untuk membuka whatsapp.
Tips itu juga tidak berlaku jika
Anda seorang marketer online yang memang pekerjaan Anda berselancar di media
sosial. Juga jika ada rapat online, chatting personal karena konsultasi, dan
yang lainnya. Ini fokus pada bagaimana menghemat waktu produktif Anda dengan
mengurangi kecanduan Anda terhadap media sosial.
sumber gambar: jammob.com
0 Response to "Tips Jitu Mengelola Waktu (#4): Enyahkan Candu Media Sosial "
Posting Komentar