Pentingnya Kualitas Layanan Bagi Penjual Sejati
Hal penting
yang seringkali diabaikan oleh penjual atau pemasar adalah, service atau pelayanan. Barangkali
mereka menganggap bahwa produknya yang murah dan berkualitas adalah jaminan
dagangan mereka akan selalu laris. Mungkin iya, tapi yakinlah itu tak akan
bertahan lama, jika pelayanan mereka ala kadarnya.
Ini yang
saya alami berkali-kali sebagai pembeli. Para penjual atau pemasar dengan
kualitas layanan yang buruk tidak akan saya datangi lagi. Meski saya tahu bahwa
produk atau jasa yang ia tawarkan unggul dibandingkan yang lain. Saya akan
memilih yang lebih mahal sedikit dengan kualitas bersaing, tapi pelayanannya
ramah dan menyenangkan.
Apalagi
penjual atau pemasar yang dagangannya mahal dan kurang berkualitas. Jangan
harap dapat pelanggan!
Bisa jadi memang
kualitas layanan mereka itu tidak mutlak sama terhadap setiap pembeli. Jika ada
pembeli yang memborong dalam jumlah besar, hatinya girang bukan main sehingga
lantas menerapkan service “terbaiknya”. Tetapi jika datang pembeli yang hanya
membeli satu biji, ditambah cerewetnya minta ampun, suka protes, maka ia cueki.
Penjual
atau pemasar tersebut tidak tahu bahwa calon pembeli yang ia cueki itu, bakal
menjadi pelanggan setia yang membeli darinya berkali-kali andai saja ia tidak
lebih dulu kecewa. Bahkan tidak hanya itu, bisa jadi ia akan mempromosikan
gratis dari mulut ke mulut (mouth marketing) produk dan penjualnya, sehingga
akan lebih banyak lagi orang yang membeli.
Namun
sekali kecewa, susah diobati. Ini saya alami berkali-kali. Saya dan istri pernah
membeli buah dan istri menawar dagangannya, si penjual langsung ketus dan
marah. Kami putuskan pergi, tidak jadi membeli, dan tidak membeli buah di sana
lagi. Saya cari tempat lain untuk stok buah di rumah.
Saya juga sering
langganan ke toko alat tulis yang terbilang besar dan paling lengkap, tapi para
pramuniaganya lambat merespon, cuek, dan wajahnya muram seperti habis diputus
pacar. Saya memutuskan berhenti membeli di sana, mencari tempat lain dan
Alhamdulillah mendapatkan penjual yang lebih baik dan harga produknya lebih
murah pula.
Dan masih
banyak lagi, penjual atau pemasar yang saya talak tiga, karena pelayanannya
yang mengecewakan. Hari ini, giliran tempat rongsokan langganan. Biasanya
pelayanannya baik dan ramah, tetapi entah angin panas berhembus dari mana
tiba-tiba si ibu marah-marah karena saya datangnya hanya seminggu sekali.
Harusnya dua hari sekali, katanya. Ia juga mengeluhkan uang tips yang sedikit
padahal menurut saya sudah lebih dari cukup dan biasanya pula ia bersyukur,
bergembira. Apalagi kadang-kadang saya membawakannya beberapa buah tangan.
Mungkin
belum langsung saya talak tiga, karena saya melihat perubahan yang aneh. Bisa
jadi saya akan coba datangi dua sampai tiga kali lagi. Jika ternyata tetap
sama, apa boleh buat. Barangkali saya harus mencari tempat rongsokan lainnya.
Para
penjual atau pemasar yang sudah sering mendapat order dalam skala besar
kadangkala tergoda untuk meremehkan para pembeli-pembeli kecil. Mungkin mereka
berpikir waktu mereka begitu berharga. Melayani pembeli kecil hanya akan
membuang-buang waktu saja. Untung tak seberapa, tapi kadang protes gak
habis-habis. Padahal protes dan “kerewelan” mereka terkadang adalah mutiara,
adalah permata, adalah masukan berharga yang bisa meningkatkan penjualan.
Pembeli kecil kalau banyak dan puas, ia akan menjadi pelanggan setia. Repeat
order berkali-kali. Daripada pembeli besar yang ternyata hanya membeli sekali
seumur hidup.
Maka jangan
pernah meremehkan atau membuat standar ganda pelayanan. Layani mereka semua
dengan hati riang dan penuh syukur.[rafif]
sumber gambar: enterpreneurcamp.id
0 Response to "Pentingnya Kualitas Layanan Bagi Penjual Sejati"
Posting Komentar