Dua Laki-Laki yang Sedang Memperjuangkan Cintanya
Wanita yang kau cintai belum tentu menjadi milikmu. Kau boleh
berusaha dan memperjuangkannya. Tetapi pula kau harus siap kecewa jika mimpimu
tak mewujud nyata.
Semakin kau memupuk cinta, semakin dalam kecewa yang akan kau
rasa. Tentu, juga perlu energi lebih besar untuk kembali bangkit. Mungkin akan
membuat hari-hari produktifmu sirna.
Tetapi kau punya pilihan lain. Menikahlah dengan wanita yang ia
mencintai Allah lebih dari apapun dan siapapun. Wanita shalihah yang kau tak menaruh hati padanya. Atau
bahkan belum kau kenal sebelumnya.
Percayalah, cinta hanya tentang
waktu. Ia hanya tentang sebab, kata Ibnu Hazm dalam Thuq al-Hamamah. Dan cukup
ini kau jadikan alasan: Sebab ia mencintaNya, maka aku mencintainya.
**
Sejatinya status yang saya posting di FB ini untuk dua
laki-laki yang saya kenal dekat, yang tengah berjuang mendapatkan wanita yang
mereka cintai. Tetapi banyak aral lintang menghadang. Kemungkinan besarnya:
tidak jadi, batal.
Saya hanya ingin mengingatkan mereka bahwa jika mereka
memang harus segera menikah, maka pertanyaan “dengan siapa?” tak lagi menjadi
penting. Karena mencintainya belum tentu berjodoh dengannya. Ini yang harus
dipahami. Bisa jadi wanita yang telah Allah siapkan lebih baik dari yang mereka
kejar.
Maka janganlah mempersulit diri sendiri. Jadilah seperti
Salim A Fillah, yang ketika datang mengkhitbah calon istrinya, dengan tegas
mengatakan bahwa jikalau ia ditolak maka ia akan tetap menikah, dengan orang
lain.
Ya, saya tahu. Sulit memang untuk pindah ke lain hati ketika
cinta sudah terlanjur berkobar untuknya. Tetapi itulah pengorbanan. Bukti bahwa
kau memilih ridha Allah di atas segalanya. Allah ridha jika kau tetap berada
dalam jalan ketaatan. Allah ridha jika niatmu untuk beribadah dan menjauhi
maksiat tak kalah oleh cinta picisan (yang bisa jadi juga itu bukan cinta, tapi
nafsu!).
Kau telah menanam benih di ladang yang bukan milikmu. Maka
tak berhak, atas nama cinta kau memaksakannya menjadi milikmu. Cinta, harusnya
kau suburkan ketika perjanjian agung tunai terucapkan, bukan lewat
pertemuan-pertemuan, tatapan-tatapan, pikiran-pikiran yang ditiupkan setan.
Saya berharap dua laki-laki ini segera dipertemukan dengan
jodoh terindahnya. Jika memang wanita yang ia kejar adalah jodohnya, maka
semoga Allah mudahkan urusannya. Tetapi jika tidak, mudah-mudahan mereka bisa
segera bangkit dan terus berusaha menyusul jodoh yang entah di mana. Bisa jadi,
wanita itu jauh dari tatapan matanya, tak dikenal, tak dicintai, tetapi
kelebihan yang dimiliki melampaui para bidadari.[rafif]
sumber gambar: vemale.com
0 Response to "Dua Laki-Laki yang Sedang Memperjuangkan Cintanya "
Posting Komentar