Menikmati Setiap Tantangan
Saya
menyukai tantangan. Tantangan membuat saya lebih bergairah, lebih bersemangat.
Saya akan berusaha melalui tantangan itu dengan mengerahkan seluruh kemampuan.
Tantangan pula yang membuat saya lebih kreatif, lebih produktif.
Kamis
(18/1/2018) dua tantangan baru dimulai. Pertama Writing Challenge (Wi-Cha) FLP
Jatim kelas Junior dan kedua tantangan untuk tidak terlambat menghadiri majelis
pekanan. Tantangan kedua ini saya nyaris gagal di kesempatan pertama. Berangkat
dari masjid sebelah rumah usai shalat isya, tepat pukul 19.40 WIB.
Kesepakatannya, hadir di majelis tepat pukul 20.00 WIB. Jadi ada waktu 20 menit
bagi saya untuk menempuh perjalanan Lebo-Sekardangan.
Saya
ngebut. Sengebut-ngebutnya. Perkiraan saya, 20 menit cukup jika tak ada macet.
Benar, saya sampai di tempat tujuan pukul 8 malam kurang 2 menit. Hampir saja
terlambat. Tapi saya senang bisa melaluinya.
Sebelumnya,
tantangan Wi-Cha sudah berhasil saya selesaikan. Menulis 300 kata dalam sehari.
Berhasil. Bahkan lebih. Langsung saya setor malam itu juga. Meski batas waktu
akhir setoran pukul 3 pagi, tapi saya tidak mau berspekulasi. Sebelum berangkat
majelis, saya selesaikan tulisan saya, setor, baru berangkat.
Hari-hari
berikutnya juga akan seperti itu. Saat masih kelas premiere Wi-Cha, saya bahkan
menulis sambil dalam kondisi sangat mengantuk. Pernah sampai saya tidak sadar
apa yang saya tuliskan di Microsoft word karena saking ngantuknya. Pernah pula
tertidur begitu saja dengan posisi laptop di atas paha.
Menaklukkan
tantangan selalu memiliki liuk-liku kisahnya tersendiri. Dan kisah-kisah inilah
yang akan memperkaya pengalaman, membuat hidup menjadi lebih hidup. Menaklukkan
tantangan memacu adrenalin sekaligus memaksa kita untuk berubah, memulai sebuah
kebiasaan yang meningkatkan kualitas diri kita, setidaknya selevel lebih
tinggi.
Ada banyak
model tantangan seperti ini. Di FLP Jatim, selain Wicha juga ada RC (Reading
Challenge), tantangan untuk membaca setiap hari dengan target-target tertentu.
Di tempat lain ada ODOJ, misalnya. One day One Juz yang memaksa pesertanya agar
membaca Alquran setiap hari minimal 1 juz.
Saya
berusaha menikmati setiap tantangan itu. Karena saya akan merasakan kebahagiaan
setiap kali bisa melaluinya, setelah sebelumnya harus membuat dada berdebar
lebih kencang.
0 Response to "Menikmati Setiap Tantangan "
Posting Komentar