Jelajah Museum Angkut Kota Batu, Serasa Keliling Dunia di Masa Lalu Lewat Satu Pintu
Ketika
pertama kali mendengar kata “Museum
Angkut”, yang terbayang dalam benak saya adalah sebuat tempat yang memajang
alat transportasi seperti mobil, bus, kereta, pesawat terbang, dan sejenisnya.
Saya yakin begitu pula dengan Anda.
Memang
demikian kenyataannya. Museum Angkut yang berlokasi di Jl Terusan Sultan Agung
No 2 Batu, Malang ini menyimpan ratusan alat transportasi lokal dan dari
berbagai negara. Mulai keluaran tahun 1910 hingga terbaru tahun 2000an.
Awal Berdiri
Museum
Angkut berdiri pada 9 Maret 2014 dan masih merupakan bagian dari Jatim Park
Group. Berdiri di atas tanah seluas 3,8 hektar. Wah, luas banget ya?
Kira-kira
bagaimana ya bisa muncul ide Museum Angkut ini? Mengingat selama ini kata “museum”
terasa “angker” dan sepi peminat. Bagaimana mereka bisa yakin bahwa museum ini
nantinya ada yang mengunjungi?
Mungkin
karena keunikannya, Museum Angkut benar-benar tak pernah sepi pengunjung. Sejak
mulai beroperasi, setidaknya 1000 pengunjung tiap hari meramaikan tempat ini.
Saat hari libur, jumlahnya bisa berkali-kali lipat.
Jadwal dan Harga Tiket
Museum
Angkut mulai dibuka pukul 12 siang sampai pukul 8 malam. Namun Anda sudah bisa
mengantri membeli tiket sejak pukul 11 siang.
Harga tiket
masuk Museum Angkut 70 ribu saja saat hari biasa. Namun saat akhir pekan atau hari
libur bisa mencapai 100 ribu rupiah. Jika Anda membawa kamera sendiri, ada
tambahan charge sebesar 30 ribu.
Dengan tiket
masuk itu, Anda sudah bisa menikmati 9 zona yang ada di dalamnya
sepuas-puasnya. Anda juga bisa berfoto dan berselfi ria sesuka hati. Hanya
mungkin, kalau Anda mengunjungi Museum Angkut di hari libur, Anda harus antri
hanya untuk mengambil satu gambar saja.
Itulah yang
saya alami. Mengunjungi Museum Angkut tepat di hari Libur Natal, 25 Desember. Pengunjung
membludak. Untuk masuk pintu utama saja haru antri dan berdesakan. Parkir mobil
juga penuh, jalan menuju museum macet total.
Zona-Zona Museum Angkut
1. Hall Utama dan Zona Edukasi
Setelah melewati pintu masuk, saya sampai di hall utama. Semacam
etalase, di sana berjajar segala macam transportasi mulai dari sepeda hingga
mobil antik. Sepeda-sepeda kuno digantung dengan sangat artistik. Ada juga
kereta kuda dan helikopter kenegaraan yang pernah digunakan oleh Bung Karno. Semuanya
ditata dengan sangat apik.
2. Zona Transportasi Indonesia
Dari Hall utama, kita akan naik tangga menuju lantai atas. Di sana,
dipamerkan berbagai alat transportasi yang pernah dipakai di Indonesia dari
masa ke masa. Ada becak, cikar, dan mobil tucuxi yang pernah dipakai Dahlan
Iskan dan mengalami kecelakaan.
3. Zona Runway 27 Airport
Zona ini berada di lantai 3. Saya sekali, saya tak sempat
mengunjunginya. Namun saya dengar di zona ini ada replika pesawat Boeing
737-200 yang tak lain adalah pesawat kepresidenan. Untuk masuk ke zona ini
perlu tiket tambahan senilai 10 ribu.
4. Zona Pecinan dan Sunda Kelapa
Nuansa jadul terasa di zona ini. Ada Waroeng Betawi Bang Rojak, Toko
Boeroeng Art Berdjaya, ada dokar, gerobak, bajaj, hingga lukisan-lukisan di
tembok yang menggambar suasana kehidupan dan mata pencaharian masyarakat
Batavia kala itu. Yang menarik, ada juga yang menjual kerak Batavia. Harganya sepotong
5000 rupiah saja.
5. Zona Gudang Batavia
Di zona ini banyak dipamerkan mobil antik berbagai merk. Semuanya mulus
dan tampak terawat dengan sangat baik. Ada Volk Wagen, Sundap, Holden, dan
lain-lain.
6. Zona Gangster Town dan Broadway
Street
Di zona kita bisa melihat replika penjara, mobil tahanan. Ada semacam
bar, café, dan theater. Saat saya berkunjung, di zona ini juga berlangsung
konser musik. Benar-benar suasanya seperti berada di tengah-tengah gangster.
Hehe.
7. Zona Eropa
Suasana di Zona Eropa agak melankolis. Remang dan romantis. Ada
replikasi Menara Eiffel, lukisan Menara Pisa hingga Tembok Berlin. Di zona ini
banyak spot bagus untuk berselfi atau berfoto ria.
8. Zona Istana Buckingham
Zona yang berisi replikasi istana Ratu Inggris dengan taman-tamannya
yang indah. Ada replika Ratu Elizabeth yang sedang duduk di singgasananya. Anda
bisa foto bareng “Ratu Elizabeth” palsu ini.
9. Zona Las Vegas dan Hollywood
Zona satu ini bisa dibilang tak terlalu menarik karena ukurannya kecil
dan cukup gelap. Setelah dari sini, langsung menuju pintu keluar.
Dari pintu keluar, Anda bisa melanjutkan berbelanja dan menikmati
kuliner di Pasar Apung. Atau membeli jajanan khas Batu dan Malang untuk buah
tangan.
sumber gambar: katalogwisata.com
8 Responses to "Jelajah Museum Angkut Kota Batu, Serasa Keliling Dunia di Masa Lalu Lewat Satu Pintu "
Museum satu ini memang jadi museum kekinian, potret masa lalu yang dikemas dengan gaya kekinian. Jadi, menarik untuk wisata edukasi dan dikunjungi.
Sayang waktu ke Malang kemarin belum bisa ke museum Angkut, padahal sudah ada rencana. Jadi agak nyesel nih be...
kapAn kesini Pak..?
Senang banget bisa ajak bocah-bocah ke museum ini dulu, banyak ilmu yang bisa didapat ya
Saya kepikiran untuk fokus jelajah museum dan tempat bersejarah sejenisnya dan toko buku kalau traveling ke mana pun. Baru ngeh tahun ini sih makanya langsung jadi resolusi. Soalnya biar jalan-jalan saya berfaedah gitu haha
Alhamdulillah, saya pernah ke sana juga. Tapi sama sekali ga sadar ada zona2 begitu. Tahunya menikmati saja pas di sana.
Pengen kesana.ke gerobaknya Bang Rojak
Sering denger namanya doang tapi belum berkunjung kesana
Posting Komentar